LAPORAN
PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR
ACARA VI
PEMBUATAN
PENAMPANG PROFILE, MENGHITUNG KEMIRINGAN LERENG DAN MENENTUKAN SALING TAMPAK (INTERVISIBILITY)
Dosen Pengampu :
Agus Anggoro Sigit, S.Si, M.Sc
Asisten :
Ambar asmoro
Rahmannita lestari
Mifta rohma dhanin
Joko ali – rosyid
Mega is purwanto
Disusun Oleh :
Gilang Suryo Nugroho
E100140057
LABORATORIUM KARTOGRAFI DASAR
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ACARA VI
PEMBUATAN
PENAMPANG PROFILE, MENGHITUNG KEMIRINGAN LERENG DAN MENENTUKAN SALING TAMPAK
(INTERVISIBILITY)
I. TUJUAN
Memberikan ketrampilan kepada
mahasiswa dalam hal pembuatan profil menghitung kemiringan lereng dan mengamati
keadaan saling tampak pada beberapa titik.
II. BAHAN
DAN ALAT
1. Peta kontur
2. Kertas millimeter
3. Kertas transparan/ kalkir
4. Rapidhograph/drawing pen (0,2 dan
0,3)
5. Penggaris
6. Alat tulis ( pensil dan
sebagainya)
III. Dasar
Teori
Profil atu penampang atau vertical
section adalah gambaran bentuk suatu penampang dari suatu daerah apabila daerah
tersebut dipotong oleh suatu gambaran profil vertical yang tegak lurus pada
permukaannya.
Penggaan yang sama gammbaran profil
dapat dengan dua cara yaitu:
1. Skala horizontal sama dengan
skala vertical
Cara ini akan menggambarkan keadaan
yang sama dengan keadaan sebenarnya di lapangan sehingga konfigurasi relief
tidak jelas. Tetapi untuk tujuan-tujuan tretentu hal ini penting untuk dibuat,
sebab bila dengan pembeesaran skala kadang akan membuat kesalahan.
2. Skala vertical diperbesar atau
dengan biasa vertical exaggeration
Atau biasa dikenal dengan VE,
sedangkan skala horizontal tetap dan relief yang ditampilkan akan tampak lebih
jelas. Profil suatu wilayah perlu dibuat, untuk memberikan gambaran yang paling
mudah dimengerti tentang suatu lereng yang digambarkan sepanjang garis
tertentu.
Pembuatan
vertical exaggeration tergantung dari:
1. Maksud pembuatan profil
Pekerjaan yang memerlukan
konfigurasi relief memerlukan VE, contohnya adalah:
-
pembuatan dam atau waduk,
-
mengetahui kind form, morfologi dan sebagainya.
Untuk membuat suatu penampang
geologi tidak bias menggunakan vertical exaggeration karena dalam mengukur
suatu dip perlapisan bisa menjadi salah.
2. Konfigurasi relief
-
Relief kasar, maka tidak perlu dengan VE
-
Relief halus sangat memerlukan relief yang nyata atu tegas
sehingga memerlukan vertical exaggeration.
Profil dibuat untuk tujuan-tujuan
tertentu. Penggunaan profil antara lain adalah sebagai berikut:
1. Visibility problem
Yaitu menentukan daerah yang Nampak
dan tidak tampak, bila seseorang berdiri disuatu tempat. Biasanya untuk proyek
pariwisata
2. Cut and fill
Misalnya untuk membuat suatu
jaringan jalan maka perlu dilakukan pemotongan dan mengurukan/pengurukan.Dengan
membuat profilnya maka dapat ditentukan beberapa volume tanah yang dipotong dan
beberapa yang ditimbun.
Dengan mengetahui ketinggiannya dari
garis kontur, kita dapat membuat suatu perhitungan kemiringan lereng. Dengan
melihat skala peta kita dapatkan beberapa jarak sebenarnya di lapangan.
Kemudian beda tinggi dari kedua tempat tersebut dapat diketahui dengan melihat
garis konturnya. Setelah diketahui jarak mendatar dan jarak vertikalnya maka
kemiringan lereng suatu pengal lereng dapat dihitung. Formula yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Tg
α= jarak vertical
Jarak
horizontal
IV. LANGKAH KERJA
1. Perhatikan secara seksama, pada
kontur yang digunakan sebagai bahan praktikum
2. Buatlah profil dari titik A ke titik
E. bila konfigurasi relief yang dihasilakan kurang tegas, dapat digunakan
perbesaran skala vertical. ( vertical exaggeration). Hitung besar kemiringan
lereng ( nyatakan dalam lima cara ), bagaimana bentuk lerengnya dan bagaimana
bentuk reliefnya.
3. Amatilah apakah titik A dan titik E
saling tampak atau tidak. Beri alasannya mengapa demikian.
Catatan:
Bentuk lereng cukup dibedakan
menjadi lereng cembung atau lereng cekung. Bentuk relief dapat dibedakan
menjadi datar, berombak, bergelombang, berbukit kecil, berbukit sedang, berbukit
dan bergunung.
-
Bentuk relief bergelombang jika jarak puncak ke lembah
kurang dari 10 meter.
-
Bentuk dari 10 meter.
Contoh:
Kemiringan lereng
Missal: skala peta= 1: 50000, jarak
horizontal ( x….y)=2250 meter
Kemiringan lereng= 50.000 cm / 2.250
=0,22
=12˚24’
=22℅
=222 meter per kilometer
=222 mils
Bentuk lereng tersebut adalah cekung
( concave) x dan y saling tampak, dan reliefnya berbukit.
Hasil Praktikum
Menghitung
Kemiringan Lereng Pada Peta Contur
·
Cara I
Desimal
= 0,00502
Persen
= 0,502%
Derajat
= 26,65
·
Cara II
Tg
∞ = 
Desimal
= 0,0052
Persen
= 0,052%
Derajat
= 0° 0 18.072
·
Cara I = 
Desimal
= 0,00976
Persen
= 0,976 %
Derajat
= 44,30°
·
Cara II
Tg∞
= 
Desimal
= 0,00976
Persen
= 0,976%
Derajat = 0° 0 30.136
V. PEMBAHASAN
Dalam Pembuatan
Penampang Profile ada dua cara yaitu :
Skala Horizontal dan Skala Vertikal. Cara skala
horizontal menggambarkan keadaan yang sama dengan keadaan yang sebenarnya di
lapangan sehingga konfigurasi relief kurang jelas.
Skala Vertikal relief yang ditampilkan akan tampak
lebih jelas, untuk memberi gambaran yang paling mudah dimengerti tentang satu
lereng yang digambarkan sepanjang garis tertentu.
Profile penampang adalah ambaran bentuk suatu
penampang dari suatu daerah tersebut dipotong oleh suatu gambaran profile
vertical yang tegak lurus pada permukaannya. Dengan membuat profilnya maka
dapat ditentukan berapa volume tanah yang
dipotong dan berapa yang ditimbun.
Dengan melihat skala peta bisa menentukan beberapa
jarak sebenarnya di lapangan. Kemudian jika ingin melihat benda beda garis
dapat dilihat konturnya.
VI. KESIMPULAN
Dapat
disimpulkan bahwa Praktikum ini dapat memperoleh ilmu sebagai berikut :
1. Dapat
mengetahui kedalaman dan atau sungai atau ketinggian kemiringan lereng.
2. Menentukan
daerah yang nampak dan tidak tampak
3. Dapat
mengukur kemiringan lereng pada wilayah tertentu.
4. Pembuatan
Profile Penampang ada 2 cara yaitu Skala Horizontal dan Skala Vertikal.
No comments:
Post a Comment