ACARA VI
EVAPOTRANSPIRASI PENMAN
I.
TUJUAN
Memberikan
pemahaman tentang evapotranspirasi, serta memberikan kemampuan kepada mahasiswa
kepada mahasiswa dalam melakukan perhitungan dengan berbagai metode perhitungan
evapotranspirasi yang ada, khususnya metode perhitungan evapotranspirasi
Penman.
II.
ALAT
DAN BAHAN
1. Data
Klimatologi (Kecamatan Jumantono, Stasiun PUSLITBANG FP UNS, Karanganyar)
2. Alat
tulis
3. Kalkulator
III.
DASAR
TEORI
Evapotranspirasi
adalah keseluruhan jumlah air yang berasal dari permukaan tanah, air, dan
vegetasi yang diuapkan kembali ke
atmosfer oleh adanya pengaruh faktor-faktor iklim dan fisiologi vegetasi.
Dengan kata lain, besarnya evapotranspirasi adalah jumlah antara evaporasi
(penguapan air berasal dari permukaan tanah), intersepsi (penguapan kembali air
hujan dari permukaan tajuk vegetasi) dan transpirasi (penguapan air tanah ke
atmosfer melalui vegetasi). Beda antara intersepsi dan transpirasi adalah pada proses
intersepsi air yang diuapkan kembali ke atmosfer tersebut adalah air hujan yang
tertampung sementara pada permukaan tajuk dan bagian dari suatu vegetasi,
sedangkan transpirasi adalah penguapan air yang berasal dari dalam tanah
melalui tajuk vegetasi sebagai hasil proses fisiologi vegetasi.
Pada
siklus hidrologi menunjukkan bahwa evapotranspirasi (ET) adalah jumlah dari
beberapa unsur seperti pada persamaan matematik berikut:
ET=
T + It + Es + Eo
T = tranpirasi
vegetasi, It= Intersepsi total, Es= Evaporasi dari tanah, batuan dan jenis
permukaan tanah lainnya, dan Eo= Evaporasi permukaan air terbuka seperti
sungai, danau dan waduk. Untuk tegakan hutan, Eo dan Es biasanya diabaikan dan
ET= T + It. Bila unsur vegetasi dihilangkan, ET= Es.
Faktor-Faktor Penentu
Evapotranspirasi
Untuk
mengetahui faktor-faktor yang dianggap berpengaruh terhadap besarnya
evapotranspirasi, maka dalam hal ini evapotranspirasi perlu dibedakan menjadi
evapotranspirasi potensial (PET) dan evapotranspirasi aktual (AET). PET lebih
dipengaruhi oleh faktor-faktor meteorologi, semetara AET dipengaruhi oleh
fisiologi tanaman dan unsur tanah.
Faktor-faktor
dominan yang mempengaruhi PET adalah radiasi panas matahari dan suhu,
kelembaban atmosfer dan angin, dan secara umum besarnya PET akan meningkat
ketika suhu, radiasi panas matahari, kelembaban, dan kecepatan angin bertambah
besar.
Pengaruh
radiasi panas matahari terhadap PET adalah melalui proses fotosintesis. Dalam
mengatur hidupnya, tanaman memerlukan sirkulasi air melalui sistem
akar-batang-daun. Sirkulasi perjalanan air dari bawah (perakaran) ke atas
(daun) dipercepat dengan meningkatnya jumlah radiasi panas matahari terhadap
vegetasi yang bersangkutan. Pengaruh suhu terhadap PET dapat dikatakan secara
langsung berkaitan dengan intensitas dan lama waktu radiasi matahari. Suhu yang
akan mempengaruhi PET adalah suhu daun dan bukan suhu udara di sekitar daun.
Pengaruh angin terhadap PET adalah melalui mekanisme dipindahkannya uap air
yang keluar dari pori-pori daun. Semakin besar kecepatan angin, semakin besar
pula laju evapotranspirasinya. Dibandingkan dengan pengaruh radiasi panas
matahari, pengaruh angin terhadap laju ET adalah lebih kecil (de Vries and van
Duin dalam Ward, 1967).
Kelembaban tanah
juga ikut mempengaruhi terjadinya evapotranspirasi. Evapotranspirasi
berlangsung ketika vegetasi yang bersangkutan sedang tidak kekurangan suplai
air (Penman, 1956 dalam Ward, 1967). Dengan kata lain evapotranspirasi
(potensial) berlangsung ketika kondisi kelembaban tanah berkisar antara titik wilting point dan field capacity. Karena ketersediaan air dalam tanah tersebut
ditentukan oleh tipe tanah, dengan demikian secara tidak langsung peristiwa PET
juga dipengaruhi oleh faktor potensial.
Metode Penman
Rumus dasar perhitungan evaporasi
dari muka air bebas adalah :
Keterangan :
E
= evaporasi dari permukaan air bebas (mm/hari,1 hari = 24jam)
Ho = net radiation (cal/cm2/hari)
= kemiringan kurva hubungan tekanan uap yang diselidiki (mmHg/°C)
Konstanta Psychrometri (= 0,485
mmHg/°C)
L = panas latent dari evaporasi sebesar 0,1 cm3
( = 59cal)
Kemudian,
nilai Ex dapat dicari dengan :
Dimana
:
U2 = kecepatan angin ketinggian 2 m
(m/det)
e
sat = tekanan uap jenuh (mmHg)
e2 =
tekanan uap aktual ketinggian 2m (mmHg)
Persamaan Penman
tersebut dapat dijabarkan agar menjadi mudah perhitungannya, yaitu :
Keterangan :
I.
Merupakan nilai Δ sebagai fungsi
temperatur
II.
Merupakan nilai (a + bn/N) a dan b =
konstanta
n = lamanya
sinar matahari
N = panjang
hari 9 jam
III. nilai HTopsh yang
merupakan fungsi garis lintang
IV nilai
dari 118. 10-19 (273 + Tz)4,
merupakan fungsi suhu
V
nilai dari 0.47 0,077
merupakan fungsi tekanan uap aktual pada
ketinggian 2m
VI nilai dari 0.2 + 0.8 n/N
VII nilai dari 0.485 x 0.35 (0.5 +
0.54u)
VIII nilai dari tekanan uap (esat)
IV.
LANGKAH
KERJA
1. Menyediakan
tabel kosong untuk mencantumkan hasil perhitungan
2. Menyalin
hasil praktikum pada acara ke-5
3. Mengkonversikan
data sehingga menghasilkan nilai variabel yang dibutuhkan dalam perhitungan
4. Menghitung
Evapotranspirasi untuk setiap bulan dengan persamaan Penman
VI.
PEMBAHASAN
Seperti
yang telah diketahui, Evapotranspirasi merupakan keseluruhan jumlah air yang
berasal dari permukaan tanah, air, dan vegetasi yang diuapkan kembali ke atmosfer oleh adanya pengaruh
faktor-faktor iklim dan fisiologi vegetasi. Dalam Acara VI yang berjudul Evapotranspirasi
Penman ini dapat dipahami bahwa untuk mencari jumlah Evapotranspirasi,
berdasarkan rumus oleh Penman adalah sebagai berikut :
Dengan
menggunakan rumus di atas maka dapat dicari besar Evapotranspirasi bila
diketahui adanya faktor-faktor meteorologi yang mana merupakan bentuk dari
evapotranspirasi potensial.
Dalam Evapotranspirasi Penman, faktor-faktor
meteorologi yang menjadi variabel hitungan antara lain temperatur, lama
penyinaran matahari, panjang hari, radiasi atas, tekanan udara dan kecepatan
angin (U). Akan tetapi kemudian dikonversikan ke dalam tabel-tabel yang
ditentukan sehingga dapat menghasilkan besar Evapotranspirasi.
VII.
KESIMPULAN
Dari
acara ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Evapotranspirasi
adalah keseluruhan jumlah air yang berasal dari permukaan tanah, air, dan
vegetasi yang diuapkan kembali ke
atmosfer oleh adanya pengaruh faktor-faktor iklim dan fisiologi vegetasi.
2. Untuk
mengetahui faktor-faktor yang dianggap berpengaruh terhadap besarnya
evapotranspirasi, evapotranspirasi perlu dibedakan menjadi evapotranspirasi
potensial (PET) dan evapotranspirasi aktual (AET). PET lebih dipengaruhi oleh
faktor-faktor meteorologi, semetara AET dipengaruhi oleh fisiologi tanaman dan
unsur tanah.
3. Berdasarkan
persamaan oleh Penman, untuk mencari Evapotranspirasi adalah dengan rumus
sebagai berikut :
Dimana : I merupakan hasil konversi
dari T2
II
merupakan hasil konversi dari n/N
III merupakan hasil konversi
dari
IV merupakan hasil konversi dari T2
V
merupakan hasil konversi dari e2
VI merupakan hasil konversi dari n/N
VII merupakan hasil konversi dari U2
VIII merupakan hasil konversi dari T2
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2014. Modul Praktikum Hidrometeorologi. Surakarta: Fakultas Geografi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
No comments:
Post a Comment