LAPORAN
PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR
ACARA IV
REPRESENTASI
RELIEF
Dosen Pengampu :
Agus Anggoro Sigit, S.Si, M.Sc
Asisten :
Ambar asmoro
Rahmannita lestari
Mifta rohma dhanin
Joko ali – rosyid
Mega is purwanto
Disusun Oleh :
Gilang Suryo Nugroho
E100140057
LABORATORIUM KARTOGRAFI DASAR
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ACARA IV
REPRESENTASI
RELIEF
I.TUJUAN
Memperkenalkan dan melaih preatek
menggamar bentuk relief dengan metode garis kontur dan menggamar kesan tiga
dimensi dengan cara hill shading,layer shading dan blok diagram
II. BAHAN
DAN ALAT
1. Kertas blad(kalkir, ozetec,dll)
2. Peta penyebaran pengukuan (guide map)
yang akan dibuat garis kontur
3. Rapidograph (0,1 dan 0,2)
4. Pensil warna,penggaris dan alat tulis
III. DASAR
TEORI
Relief
adalah bertentangan fisikal, konfigurasi nyata dari permukaan bumi atau dalam
arti dalam arti bebas perbedaan perbedaan dari ketinggian dan kemiringan
permukaan bumi.(Dictionary of geography).
Untuk
menggambarkan bentuk tiga dimensional ini ada beberapa macam.dalam praktikum
ini yang dipakai adalah dengan metode garis kontur. Ada dua cara yang
diperfungsikan yaitu ”hill shading” dan “layer shading” yaitu dengan ian dan
dua warna. Untuk itu perlu dipahami dulu mengenai garis kontur baik cara
pembuatan atau ketentuan ketentuan yang lain.
Garis
kontur adalah garis garis yang menghubungkan titk titik yang mempunyai
ketinggian yang sama, diatas ataupun di bawah bidan referensi(datum plane). Ada
pun beberapa sifat garis kontur yang perlu diketahui adalah :
1. Garis kontur yang rapat lerengnya curam
atau terjal
2. Garis kontur selalu bersifat horizontal
3. Garis kontur selalu berkelok mengikuti
bentuk lerengnya,
4. Garis kontur selalu tegak lurus dengan
aliran/ alur sungai
5. Garis kontur selalu tertutup
Untuk membaca ketinggian pada garis
kontur tertentu terdapat angka indeks
kontur, yaitu yang menunjukan beberapa ketinggian garis nkontur tersebut, juga
dengan indeks ini dapat diketahui leh beberpa kontur intervalnya(ci). Contur
intrval atau interval kontur adalah jarak vertikal antara tiap tiap garis kontur, yang esarnya dibuat
tetap pada sebuah peta:
Penentuan interval kontur pada:
1. Tujuan pemetaan
Bila ingin mengetahui relief secara
teliti, dibuat kontur yang kecil
2. Skala peta
·
Skala kecil maka ci besar
·
Skala besar,maka ci kecil
Rumus umum yang sering digunakan
adalah ½ adalah sebagai berikut
·
Ci= 1/2000 x penyeut skala (m)
·
Skala imperial = ci =(25 x mile/ inchi)feet
3. Konfigurasi relief=
Relief aksar / bergunung gunung
sebaiknya ci besar.
Relief dasar ci kecil supaya leih
tampak jelas bedanya
4. Pengukuran tinggi tempat
Untuk mendapatkan relief yang baik ,
diperlukan kontur rapat sehingga ada
Penggambaran garis kontur dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu (bil diketahui titik ketinggianya)
Interpolasi liner
Interpolasi grafis
Berdasarkan garis kontur tersebut,
konfigurasi relief lebih mudah dibaca
bila dibandingkan metode lainya, namun demikian kadang kadang penggambaran relief dengan garis kontur saja
kesan tiga dimensinya sulit digambarkan,sehingga timbul cara yaitu hill shading
dan layer shading (hypsometric shading)
·
Hill shading
Adalah pemberian warna atau bayangan
pada suatu gambar relief untuk menciptakan suatu bentuk tiga dimensional pada
metode garis kontur. Prinsip yang dipakai adalah dengan menggunakan prinsip
penyinaran. Biasanya penyinaran / arah sinar datang dari arah barat laut,
sehingga bayangan terjadi di sebelah tenggara
·
Layer shading
Walaupun garis kontur memberikan
informasi mengenai ketinggian dan
kemiringan, namun metode ini tidak membantu dalam membaca ketinggian dan
kemiringan, namun metode ini dapat membantu saat membaca peta tentang kesan
yang menyeluruh (kesan relief pada suatu
peta). Untuk mengatasi masalah masalah ini pada zona zona ketinggian tertentu diberi warna dan dan hal ini akan memberikan
kesan menyeluruh sehingga relief secara keseluruhan di ketahui dengan jelas.
Penggunaan skala warna pada metode
ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kesan ketinggian dari rendah ke lebih tinggi misalnay :
-
Daerah / zona
ketinggian 100 – 200 m; biru
-
Daerah / zona ketinggian 200 – 300 m; hijau
Warna yang paling banyak digunakan
untuk mencermikan relief adalah adalah dari
warna hijau tua( dark green) untuk daerah yang lebih rendah, sampai ke
warna hijau muda,kuning dan coklat untuk daerah yang lebih tinggi.
Contoh
( yang sering digunakan )
Ø 2000 – 4000 :merah coklat (brown – red)
Ø 2000 – 4000 :coklat merah ( red – brown )
Ø 1000 – 2000 :coklat (brown)
Ø 500 – 1000 : coklat muda (light brown)
Ø 200 – 500 :kuning (yellow)
Ø 100 – 200 :hijau kuning (yellow-green)
Ø 100
(hijau biru)
IV.LANGKAH
KERJA
-
Lihat guid map (peta sebaran titik titik hasil pengukuran di
lapangan ). Pada pete tersebut sudah tergambar
sebagian garis kontur yang dapat digunakan sebagai pertolongan pembuatan
garis kontur yang lain.
-
Berdasarkan titik-titik ketinggian tersebut,gambarkan garis
kontur dengan cara Logical contour, dengan interval kontur (cl)= 25 meter
-
Kontur penunjuk (index contour) digambarkan dengan lebih
tebal dan cantumkan angka konturnya.
-
Apabila penggambaran kontur sudah saudara anggap benar,
pindahkan pada kertas blad dan digandakan sebanyak tiga lembar.
-
Khusus untuk lembar tiga, kecil dua kali
-
Pada lemar pertama: berdasarkan garis kontur, tonjolkan kesan tiga dimensi
dengan cara hill shanding
-
Pada lembar kedua: berdasarkan garis kontur, tonjolkan kesan
tiga dimensi dengan cara layer shanding
Pada
lembar ketiga: berdasarkan garis kontur, kesan tiga dimensi dengan membuat blok diagram.
V. PEMBAHASAN
Garis kontur adalah garis – garis yang menghubungkan titik titik
yang mempunyai ketinggian yang sama, diatas ataupun dibawah bidang referensi
(datum plane). Adapun beberapa sifat garis kontur yang perlu diketahui adalah
1. Garis
kontur yang rapat lerengnya curam atau terjal
2. Garis
kontur selalu bersifat horisontal
3. Garis
kontur selalu berkelok mengikuti bentuk lerengnya
4. Garis
kontur selalu tertutup
Ada cara menggambar garis kontur yaituHill Shiding dan Layer
Shading (Hypsometic Shading)
1) Hill
Shading
Pemberian
warna atau bayangan pada suatu gambar relief untuk menciptakan suatu bentuk
tiga dimensional pada metode garis kontur. Prinsip yang dipakai adalah penyinaran.
2) Layer
Shading
Walaupun
garis kontur memberikan informasi mengenai ketinggian dan kemiringan. Namun
metode ini tidak membantu saat membaca peta tentang kesan yang menyeluruh
(Kesan relief pada suatu peta). Untuk mengatasi masalah – masalah ini. Pada
zona – zona kemiringan tertentu diberi warna dan hal ini akan memberikan kesan
menyeluruh sehingga relief secara keseluruhan diketahui dengan jelas.
I.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan dari praktikum Representasi Relief bahwa ada
beberapa Pelajaran yang dapat diambil yaitu :
1).
Dapat menentukan bentuk relief dengan metode garis kontur
2). Menggambar dengankesan
3 dimensi menggunakan metode itu Shading dan Layer Shading.
3). Dalam mengetahui
berapa ketinggian dengan menggambar dan diberi kode nama yang berbeda.
4). Ketelitian
menggambar dan Menghitung berapa jumlah Interval yang dipakai
5). Ci = Kontur Interval adalah jarak
Vertikal pada tiap garis kontur.
No comments:
Post a Comment