KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kepada Tuhan YME yng telah memberikan rahmat danhidahnya,
sehingga penulis dapat menyelasikan makalah ini tepat pada waktun yang telah
ditetapkan dengan topic yang dipilih “Pembangunan jaringan ekonomi pedesaan
dalam upaya pengentasan penduduk miskin didaerah tak tertinggal” . Adapun
makalah ini disusun untukmemenuhi persyaratan nilai untuk mata kuliah ekonomi
indonesia
Akhir penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan selama menyasun makalah ini yaitu serta pihak – pihak yang telah membantu dalam penyusunan maupun pengumpulan informasi untuk makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna disebabkan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman penulis,oleh sebab itu mengharapkan saran dan kritik dalam menyempurnakan laporan ini.
Akhir penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan selama menyasun makalah ini yaitu serta pihak – pihak yang telah membantu dalam penyusunan maupun pengumpulan informasi untuk makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna disebabkan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman penulis,oleh sebab itu mengharapkan saran dan kritik dalam menyempurnakan laporan ini.
surakarta,16 oktober 2015
penulis
penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR
ISI.......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1.2 Rumusan
masalah......................................................................................
1.3 Tujuan
penulisan........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kemiskinan...............................................................................
2.2
Penyebab Kemiskinan…………………………………………………………
2.3
Dampak Dari Kemiskinan Terhadap Masyarakat…………………….....
2.4
Strategi Pengetasan Kemiskinan…………………………………………..
2.5
Kebijakan Dasar Pengetasan Kemiskinan………………………………….
2.6
Pembangunan Ekonomi Pedesaaan…………………………………………
BAB III PENUTUP................................................................................................
3.1
Kesimpulan......................................................................................................
3.2
Saran……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemberdayaan ekonomi
kerakyatan di perdesaan menghadapi berbagai masalah yang tidak sederhana. Dari
sekitar 65.554 desa di Indonesia, lebih kurang 51 ribu desa merupakan desa
perdesaan, dan sekitar 20.633 desa diantaranya tergolong miskin. Kemiskinan
yang diderita masyarakat desa, khususnya petani dan nelayan tradisional, antara
lain akibat pengurasan asset perdesaan selama ini. Berbagai pemberdayaan
perekonomian rakyat di perdesaan kurang berhasil, dan kemiskinan itu sudah
diterimanya sebagai warisan yang turun temurun. Ada kondisi yang dilematis,
muncul perilaku ketergantungan dan ketidakberdayaan masyarakat dalam upaya
peningkatan kesejahteraannya sendiri. Kreativitas dan prakarsa masyarakat
rendah. Itulah persoalan yang rata-rata terjadi di perdesaan.
Pembangunan dan
perkembangan perdesaan jauh tertinggal dibandingkan dengan perkotaan. Sentra-sentra
kegiatan ekonomi utama perdesaan yang berbasis pada agrobisnis dan pemanfaatan
sumber daya alam belum berkembang secara optimal. Sektor ekonomi lainnya,
seperti industri kecil dan kerajinan rakyat masih sangat terbatas. Sarana dan
prasarana perdesaan, terutama jaringan jalan, air bersih den sanitasi sangat
tidak memadai. Selain itu sarana dan prasarana pengairan yang telah dibangun
serta ditangani pemerintah dalam kondisi kurang terpelihara.
Serta dalam pembanguna
sentra-sentra pendidikan karena dalam sektor ini pemerintah sangat kurang
begitu memperhatikan, dalam hal ini tingkaat kemiskinan pun akan semakin
bertambah banyak, karena kurang nya pengetahuan dan pemahaman dalam
perkembangan perekonomian maasyarakat pedesaan serta kurang nya lapangnan kerja
lah masyaraka kita masih banyak yang dikatogorikan masyarakat miskin.
1.2 RUMUSAN MASALAH
- Apa yang ada tenteng konsep kemiskinan?
- Apa penyebab kemiskinan?
- Apa dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat?
- Apa saja strategi pengetasan kemiskinan?
- Apa kebijakan dasar pengetasan kemiskinan?
- Apa yang mempengaruhi pembangunan ekonomi pedesaan
1.3 TUJUAN PENULISAN
1.
ingin mengetahui tentang konsep kemiskinan
2.
ingin mengetahui apa penyebab kemiskinan
3.
ingin mengetahui dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat
4.
ingin mengetaui tentang strategi pengetasan kemiskinan
5.
ingin mengetahui kebijakan dasar pengetasan kemiskinan
6.
ingin mengetahui pembangunan ekonomi pedesaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KONSEP KEMISKINAN
Kemiskinan adalah keadaan dimana
seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf hidup
kelompoknya dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya
dalam kelompok tersebut.
Tiga dimensi (aspek atau segi) kemiskinan,yaitu:
i.
kemiskianan multidimensi
artinya karena kebutuhan manusia itu bermacam-macam, maka kemiskiananpun
memiliki banyak aspek. Diliahat dari kebijakan umum kemiskinan meliputi aspek
primer yang berupa mikin akan asset-aset, organisaisi politik dan pengetahuan
serta keterampilan san aspek yang sekunder yang berupa miskin jaringan social
dan sumber-sumber keuangan dan informasi. Dimensi-dimensi kemiskinan tersebut
memanifestasikan dirinya dalam bentuk kekurangan gizi,air dan perumahan yang
tidak sehat dan perawatan kesehatan yang kurang baik serta pendisikan yamg juga
kurang baik
ii.
Aspek
kemiskinan tadi saling berkaitan baik secara maupun tidak langsung. Hal ini
berarti bahwa kemajuan atau kemunduran pada salah satu aspek dapat mempengaruhi
kemajuan atau kemunduran pada aspek lainnya.
iii.
bahwa yang
miskin adalah manusianya baik secara individual mupun kolektif. Kita sering
mendengar perkataan kemiskinan pesesaan (rural proferty) dan sebagainya, namun
ini bukan desa atau kota, an sich yang mengalami kemiskianan tetapi orang –
orang atau penduduk atau juga manusianya yang menderita miskin jadi miskin
adalah orang-orangnya penduduk atau manusianya.
Adapun ciri-ciri kemiskinan pada umumnya adalah
a)
umumya mereka
tidak memiliki factor produksi seperti tanah modal ataupun keterampilan
sehingga kemampuan untuk memperoleh pendapatan menjadi terbatas.
b)
mereka tidak
memmiliki kemungkinan untk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri.
c)
tingkat
poendidikan rendah waktu mereka tersita untuk mencari nafkah dan mendapatkan
pendapatan penghasilan.
d)
kebanyakan
mereka tinggal di pedesaan. Kelima mereka yang hidup di kota masih berusia muda
dan tidak didujung oleh keterampilan yang memadai.
2.2 PENYEBAB KEMISKINAN
Pada umumnya di Negara Indonesia penyebab-penyebab kemiskinan adalah sebagai berikut
1)
Kurangnya
lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia
Seperti kita ketahui lapangan pekerjaan yang terdapat di Indonesia tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Dengan demikian banyak penduduk di Indonesia yang tidak memperoleh penghasilan itu menyebabkan kemiskinan di Indonesia
Seperti kita ketahui lapangan pekerjaan yang terdapat di Indonesia tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Dengan demikian banyak penduduk di Indonesia yang tidak memperoleh penghasilan itu menyebabkan kemiskinan di Indonesia
2)
Tidak meratanya
pendapatan penduduk Indonesia
Pendapatan penduduk yang didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka lakukan relative tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada sebagian penduduk di Indonesia mempunyai pendapatan yang berlebih. Ini yang diusebut tidak meratanya pendapatan penduduk di Indonesia.
Pendapatan penduduk yang didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka lakukan relative tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada sebagian penduduk di Indonesia mempunyai pendapatan yang berlebih. Ini yang diusebut tidak meratanya pendapatan penduduk di Indonesia.
3)
Tingakat
pendidikan masyarakat yang rendah
Banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki pendidikan yang di butuhkan oleh perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja. Dan pada umumya untuk memperoleh pendapatan yang tinggi diperlukan tingkat pendidikan yang tinggi pula atau minimal mempunyai memiliki ketrampilan yang memadai dehingga dapat memp[eroleh pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan dehari-hari sehingga kemakmuran penduduk dapat terlaksana dengan baik dan kemiskinan
Banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki pendidikan yang di butuhkan oleh perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja. Dan pada umumya untuk memperoleh pendapatan yang tinggi diperlukan tingkat pendidikan yang tinggi pula atau minimal mempunyai memiliki ketrampilan yang memadai dehingga dapat memp[eroleh pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan dehari-hari sehingga kemakmuran penduduk dapat terlaksana dengan baik dan kemiskinan
4)
Masalah
kemiskinan bisa dibilang menjadi maslah Negara yang semakin berkembang setiap
tahunnya dan pemerintah sampai sekarang belum mampu mengatasi masalah tersebut.
Kureangnya perhatian pemerintah akan maslah ini mungkin menjadi salah satu penyebnya.
2.3 DAMPAK DARI KEMISKINAN TERHADAP MASYARAKAT
Banyak dampak yang terjadi yang
disebabkan oleh kemiskinan diantaran adalah sebagai berikut:
a)
Kesejahteraan
masyarakat sangat jauh dari sangat rendah
Ini berarrti dengan adanya tingkat kemiskian yang tinggi banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki pendapatan yang mencukupi kebutuhan hidup masyarakat.
Ini berarrti dengan adanya tingkat kemiskian yang tinggi banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki pendapatan yang mencukupi kebutuhan hidup masyarakat.
b)
Tingkat
kematian meningkat, ini dimksudkan bahwa masy6arakat Indonesia banyak yang
menagalmi kematian akibat kelaparan atau melakukan tindakan bunuh diri karena
tidak kuat dalam menjalani kemiskinan yang di alami.
c)
Banyak penduduk
Indonesia yang kelaparan karena tidak mampu untuk membeli kebutuha akan makanan
yang merka makan sehari-hari
d)
Tidak
bersekolah (tingkat pendidikan yang rendah) ini menyebnabkan masyarakat si
Indonesia tidak mempunyai ilmu yang cukup untuk memperoleh pekerjaan dan tidak
memiliki keterampilan yang cukup untuk memperoleh pendapatan
e)
Tingakat
kejahatan meningkat , Masyarakat Indonesia jadi terdesak untuk memperoleh
pendapatan dengan cara-cara kejahatan karena dengan cara yang baik mereka tidak
mempunyai modal yaitu ilmu dan ketermpilan yang cukup.
2.4 STRATEGI PENGENTASAN KEMISKINAN
Kemiskian timbul karena ada sebagian masyarakat yang belum ikut serta dalam pembanguna sehingga belum dapat menikmati hasil pembangunan secara memadai. Keadaan ini disebabkan oleh ketrbatasan dalam kepemilikan dan penguasaan factor produksi sehingga kemampun masyarakat dalam menghasilkan dan menikmati hasil-hasil pembangunan belum merata dan belum seimbang. Oleh sebab-sebabitu upaya pengembangan kegiatan ekonomi kelompk masyarakat berpendapatan rendah senantiasa ditempatkan sebagi prioritas utama. Sejalan dengan itu,m penyedia factor produksi termsuk modal dan kemampuan peningkatan kemampuan masyarakat menjadi landasan bagi berkembangnya kegiatan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
Pelaksanaan pembangunan nasional yang dijhabarkan dalam program pembangunan sektoral,regional dan khusus. Pembangunan baik secara langsung maupun tidak langsung dirancang untk memecahkan maslah kemiskinan.
2.5 KEBIJKASANAAN DASAR PENGENTASAN KEMISKINAN
Kebijaksaaan penanggulangan kemiskianan
dapat di kategorikan menjadi dua yaitu kebijaksanaan:
1)
Kebijaksanaan
tidak lansung
Kebijaksanaan tidak lansung diarahkan
pada penciptaan kondisi yang menjamin kelangsungan setiap upaya penanggulangan
kemiskinan. Kondisi yang dimaksudkan anatara lain adalah suasana social politik
yang tentera,ekonomi yang stabil dan budaya yang berkembang. Upaya penggolongan
ekonomi makro yang yang berhati-hati melalui kebijaksanaan keuangan dan
perpajakan merupakan bagian dari upaya menaggulangi kemiskinan. Pengendalain
tingkat inflasi diarahkan pada penciptaan situsasi yang kondusif bagi upaya
penyediaan kebutuhan daasar seperti sandang,pangan,papan,pendidikan,dan
kesehatan dengan harga yang terjangkau oleh penduduk miskinan,
2)
Kebijaksanaan
langsung
Kebijaksaan langsung diarahkan kepada
peningkatan peran serta dan peroduktifitas sumber daya manusi,khususnya
golongan masyarakat berpendapatan rendah,melalui penyediaan kebutuhan dasar
seperti sandang pangan papan kesehatan dan pendidikan,serta pengembangan
kegiatan-kegiatan social ekonomi yang bekelanjutan untuk mendorong kemandirian
golangan masyarakat yang berpendapatan rendah. Pemenuhan kebutuhan dasar akan
memberiakn peluang bagi penduduk miskin untuk melakukan kegiatan social –
ekonomi yang dapat memberikan pendapatan yang memadai. Dalam hubungan ini,,
pengembangan kegiatan social ekonomi rakyat diprioritaskan pada pengembangan
kegiatan social ekonomi penduduk miskin di desa-desa miskin berupa peningkatan
kualitas sumber daya manusia dan peningkatan permodalan yang didukung
sepenuhnya dengan kegiatan pelatih yang terintegrasi sejak kegiatan
penghimpunan modal,penguasaan teknik produksi,pemasaran hasil dan pengelolaan
surplus usaha.
2.6
Pembangunan Ekonomi Pedesaan
Jumlah desa di Indonesia berjumlah ribuan dengan tekstur
dan karakter Sumber Daya Manusia serta Sumber Dalam Alam berbeda yang merupakan
potensi untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berbasiskan pertanian,
peternakan, perikanan, usaha kecil dan menengah.
Oleh karena
itu, pemerintah yang akan datang harus jeli dan konsisten dalam menggali,
memberdayakan serta mengembankan potensi ekonomi pedesaan sehingga tercipta
sebuah dinamika perekonomian yang benar-benar pro rakyat. Walaupun selama ini
pemerintah terus-terusan memberikan bantuan untuk masyarakat di pedesaan namun
ada banyak beberapa hal yang kurang diperhatiakan dan dijalankan pemerintah.
Dalam memberdayakan ekonomi pedesaan maka diperlukan kebijakan, strategi dan system ekonomi yang berpihak kepada rakyat serta didesain secara sistematis. Salah satu kebijakan dan strategi yaitu menganut system pembangunan yang beroreintasi kerakyatanyang berpihak pada kepentingan rakyat, tidak berarti akan menghambat upaya mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, akan tetapi pertumbuhan hanya akan berkesinambungan dalam jangka panjang jika sumber utamanya berasal dari rakyat itu sendiri, baik berupa produktivitas rakyat maupun sumber daya yang berkembang melalui penguatan ekonomi rakyat.
Dalam memberdayakan ekonomi pedesaan maka diperlukan kebijakan, strategi dan system ekonomi yang berpihak kepada rakyat serta didesain secara sistematis. Salah satu kebijakan dan strategi yaitu menganut system pembangunan yang beroreintasi kerakyatanyang berpihak pada kepentingan rakyat, tidak berarti akan menghambat upaya mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, akan tetapi pertumbuhan hanya akan berkesinambungan dalam jangka panjang jika sumber utamanya berasal dari rakyat itu sendiri, baik berupa produktivitas rakyat maupun sumber daya yang berkembang melalui penguatan ekonomi rakyat.
Maka untuk membangun pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan
yang berbasis Ekonomi pedesaan pemerintah harus :
1. Membangun
kembali jaringan penyuluhan dan pembinaan yang benar-benar berkelanjutan,
terorganisir serta tepat sasaran.
2. Membangun lahan pertanian,perikanan, peternakan, usaha kecil dan menengah sesuai dengan karakteristik desa tersebut.
3. Membangun dan memperbaiki saluran irigasi dengan memampaatkan alam sekitar dan tidak merusak lingkungan.
4. Membangun jaringan pemasaran hasil produk dengan memberdayakan koperasi secara mandiri dan professional.
2. Membangun lahan pertanian,perikanan, peternakan, usaha kecil dan menengah sesuai dengan karakteristik desa tersebut.
3. Membangun dan memperbaiki saluran irigasi dengan memampaatkan alam sekitar dan tidak merusak lingkungan.
4. Membangun jaringan pemasaran hasil produk dengan memberdayakan koperasi secara mandiri dan professional.
Mewujudkan tujuan itu, pemberdayaan dan pembangunan harus
di tunjang dengan melaksanakan program organisasi, manajemen, keuangan,
permodalan dan pengembangan usaha menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya dan
juga meninjau serta menata kembali langkah-langkah peningkatan tersebut sebagai
jalan menuju visi masa depan yang lebih baik.
Didalam menjalankan Pemberdayaan Ekonomi pedesaan,
mempunyai tujuan yang harus dicapai yaitu mensejahterakan masyarakat pedesaan
serta untuk tetap berdiri eksis di tengah gempuran ekonomi kapitalis dan
neoliberalis. Salah satu contohnya yaitu pengembangan usaha yang efesien,
mandiri dan handal melalui kegiatan produksi, perdagangan, pelayanan jasa dan
transaksi lainnya.
Namun itu semua harus di dukung oleh stockholder yang
benar-benar konsisten tidak memandang suku, agam,dan ras, di samping itu juga,
masyarakat harus bisa menjalankan yang sesuai dengan yang telah di programkan
pemerintah dengan kemauan yang ihlas daan menginginkan perubahan terhadap
kehidupan perekonomian yang sejahtera.
Tiga
hal yang ada pada pembangunan ekonomi pedesaan, yaitu : permasalahan yang
dihadapi, langkah dan kebijakan dan hasil yang dicapai, tindak lanjut yang
diperlukan.
- Permasalahan yang Dihadapi
Pembangunan perdesaan diperkirakan masih menghadapi beberapa
kendala dan permasalahan mendasar, antara lain;
1.
Terbatasnya
prasarana dan sarana dasar, informasi peluang usaha/pasar, serta pengetahuan,
ketrampilan teknis dan kewirausahaan masyarakat yang menghambat berkembangnya
kegiatan ekonomi rakyat di perdesaan;
2.
Masih
terbatasnya kemampuan masyarakat dan/atau lembaga kemasyarakatan di perdesaan
dalam pembangunan, pemeliharaan dan pengawasan prasarana dan sarana dasar
perdesaan;
3.
Belum mantapnya kelembagaan sosial ekonomi masyarakat; serta
4.
Masih rendahnya
kapasitas kelembagaan dan keuangan pemerintah daerah untuk melaksanakan
kegiatan pembangunan perdesaan yang telah menjadi urusan atau kewenangannya.
Dalam hal prasarana dan sarana perdesaan, yang menjadi
masalah tidak hanya kuantitas dan kualitas tersediaan prasarana dan sarana yang
belum memadai, tetapi juga tingkat persebarannya antar daerah yang belum
merata.
- Langkah kebijakan dan hasl yang dicapai
Pembangunan perdesaan diarahkan pada peningkatan
diversifikasi ekonomi dalam rangka mendukung upaya revitalisasi pertanian,
perikanan, kehutanan, dan perdesaan yang menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional.
Secara lebih rinci, kebijakan tersebut meliputi :
1.
Penumbuhan
kegiatan ekonomi nonpertanian yang memperkuat keterkaitan sektoral antara
pertanian, industri dan jasa penunjangnya serta keterkaitan spasial antara
kawasan perdesaan dan perkotaan, antara lain, melalui pengembangan kawasan
agropolitan dan desa-desa pusat pertumbuhan;
2.
Peningkatan kapasitas dan keberdayaan masyarakat perdesaan untuk dapat
menangkap peluang pengembangan ekonomi serta memperkuat kelembagaan dan modal
sosial masyarakat perdesaan yang antara lain berupa budaya gotong-royong dan
jaringan kerjasama, untuk memperkuat posisi tawar dan efisiensi usaha;
3.
Pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah di bidang usaha unggulan
daerah yang memiliki keterkaitan usaha ke depan (forward linkages) dan ke
belakang (backward linkages) yang kuat;
4.
Peningkatan ketersediaan infrastruktur perdesaan dengan melibatkan
partisipasi dan peran serta masyarakat (community based development) dalam
pembangunan dan/atau pemeliharaannya, antara lain jaringan jalan perdesaan yang
membuka keterisolasian, jaringan listrik perdesaan, jaringan/sambungan telepon
dan pelayanan pos, dan pusat informasi masyarakat (community access point).
Langkah-langkah kebijakan itu ditempuh melalui berbagai program.
- Tindak lanjut yang diperlukan
Berdasarkan perkembangan kebijakan dan hasil pembangunan
yang telah dilaksanakan, beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti dalam
pembangunan perdesaan diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan
diversifikasi ekonomi di perdesaan untuk mendukung upaya revitalisasi
pertanian, perikanan, kehutanan, dan pembangunan perdesaan yang menjadi salah
satu prioritas pembangunan nasional. Beberapa kegiatan yang perlu
ditindaklanjuti, antara lain,
1. mendorong perluasan kegiatan ekonomi non
pertanian dengan memperkuat keterkaitan sektoral antara pertanian, industri,
dan jasa penunjangnya serta keterkaitan spasial antara kawasan perdesaan
dan perkotaan, antara lain melalui pengembangan kawasan agropolitan dan
pengembangan UMKM di bidang usaha unggulan daerah yang memiliki keterkaitan
usaha ke depan (forward linkages) dan ke belakang (backward linkages) yang
kuat;
2. meningkatkan
kapasitas dan keberdayaan masyarakat perdesaan untuk dapat menangkap peluang
pengembangan ekonomi lokal serta memperkuat kelembagaan dan modal sosial
masyarakat perdesaan yang, antara lain, berupa budaya gotong-royong dan
jaringan kerja sama, untuk memperkuat posisi tawar dan efisiensi usaha;
3.
meningkatkan
penyediaan infrastruktur perdesaan secara merata di seluruh tanah air, antara
lain, melaui percepatan pembangunan jalan desa, jaringan irigasi, prasarana air
minum dan penyehatan lingkungan permukiman (sanitasi), listrik perdesaan, pasar
desa, serta pos dan telekomunikasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari data yang telah
dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa Indonesia masih rentan dengan
kemiskinan terutama di wilayah pedesaan. Masalah kemiskinan pedesaan yang terus
ada dan bersifat khas dianggap sebagai warisan nenek moyang secara
turun-temurun oleh mayoritas masyarakat miskin pedesaan, sehingga dibutuhkan
berbagai upaya pengentasan kemiskinan yang berorientasi masa depan.
Digabung dengan prioritas
pemerintah dan kemampuan fiskal untuk menanganinya, Indonesia saat ini berada
dalam posisi untuk meraih kemajuan yang berarti dalam upaya mengentaskan
kemiskinan. Prioritas penanganan kemiskinan tersebut dapat dimulai dari
berbagai tindakan diperlukan di beberapa bidang untuk penanganan dalam
pengentasan kemiskinan di Indonesia yaitu (i) mengurangi kemiskinan dari segi
pendapatan melalui pertumbuhan, (ii) memperkuat kemampuan sumber daya manusia,
dan (iii) mengurangi tingkat kerentanan dan risiko di antara rumah tangga
miskin, dan juga (iv) memperkuat kerangka kelembagaan untuk melakukannya dan
membuat kebijakan publik lebih memihak masyarakat miskin. Terlaksananya
beberapa prioritas tersebut diharapkan mampu mengentaskan Indonesia dari
kemiskinan dan menjadikan wilayah pedesaan Indonesia senantiasa memperoleh
lebih kemakmuran.
3.2 SARAN
Dengan masih besarnya tingkat
kemiskinan maka pemerintah haarus lebih tanggap dalam mengatasi masalah ini.
Karena seperti yang kita tau kemiskinan merupakan slah satu penyebab ketidak
makmuran masyarakat Indonesia.
Dengan demikian kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah,harus ber
ihak pada kaum miskin agar mereka tidak semakin tertindas dengan masalah
kemiskinan yang mereka
hadapi Selain
itu harusnya pemerintah dapat memperbanyak sector-sektor usaha angka
pengangguran dapat ditekan karena seperti yang kita ketahui pengangguran
merupakan salah satu penyebab kemiskinan.
DAFTAR PUSTAKA
Ala, B. Andre. 1996. Kemiskinan dan Strategi Memerangi
Kemiskinan. Liberti Offset.
Arsyad,Lincolin.1997. Ekonomi Pembangunan.
FE-UGM.Yogyakarta.
Bapp
No comments:
Post a Comment